Dukung KOSTRATANI, Pusdiktan gelar Magang Tenaga Pendidik dan Pendidikan

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khusus di bidang pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas, maju, mandiri dan memiliki wawasan yang modern sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah melalui revitalisasi pendidikan tinggi vokasi, Politeknik dan sekolah kejuruan.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti dalam sambutannya pada pembukaan Magang Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Pelatihan dan Sertifikasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Teknik Kultur Jaringan untuk Mendukung KOSTRATANI mengatakan Pusdiktan melihat titik kritis yang menjadi tantangan terbesar dalam menciptakan sdm yang berkualitas salah satunya ada pada kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Bila kita ingin menghasilkan lulusan perguruan tinggi atau SMKPP yang mampu berdaya saing baik di pasar nasional dan internasional maka kita perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pendidik dan tenaga kependidikan salah satunya melalui pelaksanaan magang di dunia usaha dunia industri (DUDI).  

Kegiatan yang diikuti oleh 60 peserta dari UPT Pendidikan baik Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) maupun Sekolah Menengah Pembangunan Pertanian (SMKPP) merupakan kerjasama Pusdiktan dengan Southeast Asian Regional Research Centre for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (LSP MAPIN). Selama 7 hari (10-17 Februari 2020) 60 peserta tersebut melalukan magang di Kampus Program Master International IT for NRM, SEAMEO BIOTROP, Bogor. 

“Program magang ini merupakan salah satu bentuk dukungan UPT Pendidikan pada program aksi BPPSDMP KOSTRATANI. Polbangtan dan SMKPP harus mendukung KOSTRATANI, maka tenaga pendidik dan pendidikan harus mengupgrade dan menularkan ilmu yang didapatkan selama magang kepada mahasiswa dan siswanya. Di era teknologi 4.0 tenaga pendidik harus memanfaatkan kemajuan teknologi, apalagi KOSTRATANI menitikberatkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Tak hanya itu, pendidik juga harus mendorong mahasiswa/ siswanya untuk menjadi master of trainer di wilayah-wilayah binaannya. Sudah saatnya generasi milenial di bidang pertanian ambil peranan baik di on farm maupun off farm” papar Kapusdiktan. 

“Setelah magang ini diharapkan tidak berhenti di tenaga pengajar namun ditularkan kepada mahasiswa nya bahkan Masyarakat umum. Rencana aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Teknik Kultur Jaringan harus segera dibuat. Dilihat dan disesuaikan dengan tupoksi masing-masing UPT”, pesan Kapusdiktan mengakhiri sambutannya. 

Hal senada pun disampaikan oleh Deputi bidang administrasi SEAMEO BIOTROP Julhamsyah Imran, dalam mencetak generasi milenial di bidang pertanian perlu dilakukan bersinergi berbagai pihak tak terkecuali dengan SEAMEO BIOTROP. SEAMEO BIOTROP mendukung program KOSTRATANI, “SEAMEO BIOTROP telah berperan aktif dalam penyediaan pangan dan swasembada pangn. Tak hanya melakukan riset to riset, kini riset to education dan riset to busineness pun dilakukan oleh SEAMEO BIOTROP. School Garden, Urban Farming, Family Farming merupakan salah satu bentuk kerjasama SEAMEO BIOTROP dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan SMKPP. Bahkan di era 4.0 ini, kami juga telah memiliki teknologi sensor untuk memonitoring buah-buahan yang dibudidayakan di sekolah-sekolah” papar Julhamsyah. Ia pun mengharapkan seluruh peserta magang dapat mengadopsi ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh fasilitator. “Kita jangan kalah dengan generasi milenial, kemajuan teknologi dan teknologi informasi jangan dijadikan ‘kelemahan’ bagai generasi yang sudah tidak milenial lagi, tetapi justru kita harus ikuti”, kata Julhamsyah. (lely)